Kota Banjar yang mempertemukan kami. Menjadi saksi bisu atas pertemuan garis takdir yang telah Tuhan tuliskan. Saat itu kami tengah menuntut ilmu di Pondok Pesantren Al-Kautsar, Banjar. Tuhan yang telah mempertemukan kami, dengan pertemuan tersebut Zamil meminta izin untuk menemui kedua orangtua Ade.